4:15 PM
0
Cahaya lampu utama standar pada motor sebetulnya sudah lumayan terang. Namun kalau merasa masih kurang, pencahayaannya bisa diterangkan lagi. Caranya, dengan mengganti bohlam dan mika lampu ditukar dengan model proyektor. Contohnya, seperti pada Yamaha Mio dari workshop Delapan Satu yang biasa meng up-grade lampu – terutama tipe HID (High Intensity Discharge) - baik untuk motor maupun mobil.
Albert dari Delapan Satu menegaskan kalau pakai lampu model proyektor bikin cahaya melebar dan fokus. Untuk memasangnya harus merogoh kocek sekitar Rp 1,5 juta sampai Rp 1,7 juta. Jumlah sebanyak itu untuk membeli dua komponen pengganti.

Pertama, lampu HID sudah berikut balastnya. Menurut Kevin Airlangga dari Delapan Satu, jenis bohlam HID ada beberapa macam, mulai dari 4.300K, 6.000K hingga 12.000K. Huruf di belakang menandakan Kelvin atau panas bohlam yang bisa mempengaruhi intensitas cahaya. Semakin besar angka, katakanlah yang 12.000K maka cahaya yang dikeluarkan semakin biru keputih-putihan. Lain jika yang 4.300K, putih-kekuningan, tapi masih lebih terang dari bohlam biasa.

Selain bohlam HID, ada juga lampu khusus D2S. Bentuknya cukup aneh dan disebut model single lantaran untuk jarak jauh dan dekat ada di dalam satu bohlam. Kevin berpesan, ketika memilih lampu D2S, pastikan mengambil yang tipe proyektor untuk HID.

Tadi di atas sudah disebutkan, ketika membeli lampu HID sudah berikut balast. Karena, ketika mengaplikasi HID butuh arus (kelistrikan) yang bagus. Kalau suplainya nggak maksimal, bisa bikin aki tekor.

Untuk mengaplikasi HID, kelistrikan di motor harus diubah dulu ke tipe DC. Itu kalau yang sebelumnya mengadopsi kelistrikan AC. Tapi kalau yang sudah aplikasi tipe DC seperti Honda Tiger, tidak perlu lagi. Untuk mengatasi aki tekor dibantu dengan balast, disarankan pakai yang kecil karena jika butuh 4 ampere ia tetap di empat ampere. Sedang balast besar bisa bergeser ke 8 ampere.

Kedua, untuk membeli headlamp proyektor, tidak mengurangi fungsi lampu, artinya untuk jarak dekat dan jauh bisa dipakai. ”Ini karena headlamp yang dipakai dilengkapi motor elektrik. Disebutnya Bixenon,” sebut Kevin. Komponen ini yang nantinya menarik penutup yang ada di depan reflektor. Akhirnya, sinar yang keluar pun semakin besar dan jauh. Hasil yang diberikan reflektor, lanjut Kevin tidak bikin silau mata kendaraan lawan. (Eka)

sumber : Kompas-Online





0 comments:

Post a Comment